Rabu, 26 Januari 2011

MERASAKAN MANUVER SKUTIK BERAURA SPORT

Minerva Sachs GTR Pro 170
Kembali PT. Minerva Motor Indonesia (MMI), menelurkan produk terbarunya. Yakni, skutermatik yang memiliki aura sport, Minerva Sachs GTR Pro 170. Dengan ngaran yang disandangnya. Tentu, Bikes pun telah mahfum dengan keberadan motor pendahulunya? Yah, Minerva Sachs GTR 150. Yang sukses dilaunching di ajang PRJ (Pekan Raya Jakarta), pada Juni 2009 lalu.

MengulangSukses pendahulunya. Alih-alih Minerva Sachs GTR Pro 170. Produk terbaru, yang dipasarkan akhir oktober 2010 yang lalu. Pun, mampu menawarkan tampilan yang lebih sporty dibanding sang “Kakak”. Produk ini, jelas menampilkan jenis skuter matik (Skutik) beraura sport ala Eropa. Dengan lekukan bentuk stripingnya, yang lebih aerodinamis. Tentunya, skutik ini bisa dibilang sukses. Mendobrak mainstream gaya skutik model standar, dengan menampilkan aura yang lebih bergaya sporty.
Dengan tampilan yang ditawarkan. Alhasil, OTOBIKES pun penasaran, ingin merasakan akselerasi dan performa, yang dimuntahkan Si automatic ber CVT tersebut. Well, secara fleksibilitas tampilan. Minerva Sachs GTR Pro 170 ini, memang begitu menggoda. Alih-alih sebelum menjajaki kemampuan yang digelontorkannya. OTOBIKES pun terlebih dahulu, akan membahas satu persatu keungulannya. Please, check it out…

TAMPILAN
Bicara tampilan. Jelas terlihat, jika skutermatik ini memiliki aura sport yang sangat luar biasa. Bentuk striping depan dari leher sampai mesin, dibalut dengan rangka besi tubular. Yang jelas memberi kesan macho dan gagah. Ditunjang juga, dengan desain hood dibagian pinggir yang berfungsi sebagai filter sirkulasi udara. Tentunya, lebih menancapkan kesan aerodinamis, yang berfungsi mengeluarkan hawa panas dari mesin. Untuk melengkapi tampilan menjadi sempurna. Striping buritan bagian belakang, sepintas berbentuk model motor ala Eropa, yang diklaim akan mampu membantu performa kecepatan.

Well, tak ayal jika Bikes ingin membawa boncenger! Pun, si pengendara tak perlu khawatir. Dengan bentuk masing-masing split seater. Tentunya, split seat untuk boncenger pun tidak akan menjadi kendala. Nah, dibagian footstep. Kesan racing pada footstep utama dan boncenger pun, menampilkan bentuk racing look yang sangat mantap.

Dibagian speedometer. Kesan elegan minimalis khas tunggangan sport, Jelas nampak terlihat pada bagian speedometer yang digital, berikut dipadu dengan bentuk tachometer manual. Alih-alih, tampilan piranti gas buang yang dilengkapi dengan muffler pelindung panas. Tentunya, berbeda dengan knalpot model chrome milik sang Kakak. Pilihan warna dove hitam. Sudah tentu mampu menambah aroma sporty yang lebih galak terasa.

Untuk melengkapi keseluruhan tampilan. Bentuk desain headlamp, stoplamp dan lampu sein. Sudah jelas, mampu menampilkan lekukan tajam terkesan tampan dan eye catching. Seakan nampak, terlihat lebih gagah dan aerodinamis.

PERFORMA
Dengan bentuk keseluruhan tampilan body, yang ditawarkan si New GTR ini. OTOBIKES pun, mulai penasaran ingin merasakan performa yang digelontorkannya. Begitu dinaiki. Wuidih, sensasi racer pun kental terasa. Dengan posisi tangan mengenggam stang. Ditunjang, dengan posisi duduk tegak lurus. Sang rider berceloteh,”nggak salah memang, riding positionnya. Nyaman banget!”. Ia pun mencoba posisi agak rebahan. Dan hasilnya, kenyamanan tetap terasa.

Saat tuas rem, pada tangan kiri ditarik. Bersamaan itu pula, starter dinyalakan oleh sang rider. Kontan saja, deru suara dari keluaran piranti gas buang pun, berseringai lebih mantap terdengar. Lantas saat, memasuki putaran awal mesin. Sang rider, merasakan riding position dan “taste so sporty”nya, begitu mantap dan nyaman.

Dapur pacu yang mengusung, Single silinder, 4 tak, 170 cc ini. Saat dipacu. Tarikannya begitu cukup  responsible di putaran bawah. Alih-alih, gas pun diplintir secara spontan oleh sang rider, menuju top speed yang ingin dirasakan dan dicapainya. Mengingat, bodinya yang agak besar, dengan bobot yang cukup berat untuk ukuran skutik. Sang rider sendiri, bisa dikatakan agak sangsi jika si GTR ini, bisa berlari kencang, dengan mengeluarkan tenaganya yang powerfull.

Lantas apa yang terjadi? Hasilnya, tetep keukeuh top speed yang terlihat pada speedometer digitalnya itu, menunjuk pada kecepatan 109 km/jam di track lurus. Sebenarnya, tenaga yang digelontorkan pun diyakini, masih bisa digaspol lagi. Malahan dengan kecepatan tersebut. Si GTR 170, masih bisa diajak cepat lagi, dalam berakselerasi. “Well, Bodi dan performanya sendiri terasa mantap, enteng, dan tak bergeming”, tukas rider.

Tenaga yang dikeluarkannya pun lebih powerfull, dan tidak terbuang percuma saat diajak bermanuver kencang maupun lambat. Sontak saat gas diplintir, performa lebih terasa stabil dan agresif. Putaran atas mesin sendiri, semakin bertambah agresif. Alih-alih, tenaga yang dimuntahkan sangat besar dan terasa begitu sangat powerfull.

HANDLING
Saat kecepatan melaju, dengan sangat stabil. Hal ini, diyakini rider. Berasal dari posisi stang, yang tegak lurus. Tak lain, sebagai bentuk stabilisasi yang dihasilkannya. Meski bodinya, terbilang gambot. Si Skutik beraura sporty ini, semakin lengket dan terasa mantap saja, saat diajak berciuman dengan si aspal hitam.

Ketika diajak melibas tikungan, suspensi yang dirasakan dari shock depan pun begitu nyaman terasa. Dengan bentuk kaki-kaki yang cukup kokoh. Belokan dan tikungan pun, dilibas secara stabil. Pada saat, rider melewati struktur aspal jalan yang agak Bumpy. Ternyata, suspensi belakang yang menganut double rear oil gas shock absorber. Dirasakan rider, mengayun dengan sangat stabil dan mantap. Tikungan pun, begitu mudah dilahap, oleh si GTR dengan sangat mumpuni.

Dengan kondisi seperti itu. Rider pun penasaran untuk menikmati tikungan tersebut, dengan memelintir gas diikuti kecepatan yang agak berlebih. Alhasil, stabilisasi dan kerja piranti peredam kejut teleskopiknya pun, dirasakan begitu nyaman.

Saat akselerasi dipacu dengan kecepatan mumpuni. Sang rider merasa tertantang, untuk merasakan kinerja piranti pengereman, yang menganut double disc depan belakang tersebut. Saat tuas rem ditekan. Dengan sangat agresif, pengereman yang dirasakan rider pun begitu responsif.

Meski rider berkutat beberapa kali, disepanjang track area test ride. Diikuti dengan kekuatan dapur pacunya yang mencapai 170 cc, serta ditunjang power yang dimuntahkannya mencapai 1.1 kg-m/6000 rpm. Alhasil, tetap saja suplai bahan bakar berkapasitas tangki bensin sebanyak 9 liter tersebut. Bisa dikatakan, asupan bensin yang diinginkannya, terbilang cukup irit dan hemat.
Secara keseluruhan. Tampilan dan desain kuda besi Minerva Sachs GTR Pro 170, terbilang out of the box di pasaran Indonesia. Namun, hal ini bisa dikatakan sebagai salah satu keunggulan Minerva, dalam menawarkan dan memproduksi unit entry, yang berbeda dengan produk kompetitor lainnya.
Matik beraura sport lansiran Minerva ini, OTOBIKES rekomendasikan sebagai salah satu produk yang sangat mewakili untuk penggunaan harian. Tentunya, produk ini dikatakan sangat mumpuni. Mengingat, kondisi jalanan yang sangat crowded dan cukup melelahkan saat beraktifitas.
Dengan kemudahan aplikasi sistem matik yang tinggal gas dan rem. Tentunya, produk Minerva Sachs GTR Pro 170. Selain mudah digunakan pada aktifitas keseharian. Style, performance, dan akselerasi yang ditawarkannya pun, sangat jelas mampu menampilkan kesan, sebagai pribadi yang matang dan bergaya. Dengan empat pilihan warna yang dihadirkan, seperti warna Hitam, merah, kuning, dan biru. Tentunya, bisa disesuaikan dengan karakter pribadi yang Bikes miliki.. 

NASKAH                 : RAMDAN
FOTO                       : NIZA

SPESIFIKASI GTR PRO 170
Mesin                                                   : 169 cc SOHC 2 – Valves with liquid cooler
Daya Maksimum                                  : 12 ps at 7200 rpm
Torsi Maksimum                                   : 1.1 KG-M at 6000 rpm
Jenis Kopling                                       : Dry, Centrifugal
Perbandingan Kompresi                      : 10.0 : 1
Pola Pengoperasian Gigi                     : Automatic Transmission CVT
Suspensi Depan                                  : Teleskopik
Suspensi Belakang                              : Swing Arm
Kapasitas Tangki                                 : 9 liters
Sistem Pengapian                               : CDI/DC
Rem Depan dan Belakang                  : Discbrake
Ukuran Ban                                         : Depan                70/80 – 17”- 4PR
                                                              Belakang            70/90- 16”- 4PR
Final Ratio                                          : 2.64
Harga                                                  : Rp. 19.900.000,- (OTR Bandung)

kembali ke berita lain.. 

2 komentar:

Psikotes untuk perusahaan mengatakan...

wah reviewnya lengkap sekali, serasa melakukan test ride juga ketika membaca. mungkin penamban pic perlu juga untuk membahas bagasi (buka jok), tempat isi fuel ada dimana (depan atau bawah jok), trus buka jik pake kunci sentral seperti kymco atau terpisah dibawah jok, dll.

o mas, mau tanya isi bensinnya di depan atau bawah jok?

thanks
iffo

Unknown mengatakan...

thanks masukannya Sob..
bukanya terpisah sob dibawah jok