Rabu, 28 Juli 2010

AFFILIASI SETAN MERAH DAN PESONA SIR MATT BUSBY

Honda GL-PRO 1993
Photo by Ramdan Kurniawan

Street Tracker 
Honda GL-Pro 1993

Tahun 1973-1988, Manchester United FC (MU FC) tim raksasa asal Inggris. Kala itu, diarsiteki oleh sang Maestro Sir Matt Busby. Berkali-kali meraih gelar juara pada piala FA dan Liga Inggris. Manchester United yang identik dengan permainan garang dan selalu membuahkan kemenangan. Membukukan catatan kemenangan, sekaligus merajai dataran United Kingdom dan Eropa. Hal itu, merupakan cikal bakal Julukannya tim pemain bertubuh subur “ Si Pele Putih” Wayne Rooney.  Dengan nama populer The Red Devils alias Setan Merah.

Dari semua dekade yang telah dilewati oleh Sir Matt Busby dan si Setan merah, dengan merumput di berbagai lapangan hijau dan berujung kemenangan. Bertubi-tubi nama populer The Red Devils pun melekat di sandang oleh Manchester United Football Club. Selain itu, logo dan lambang MU FC pun mengalami perubahan sebanyak lima kali. Namun, pada tahun 1998, simbol dan logo bergambar setan memegang trisula resmi menjadi  icon tim si Setan Merah. Yang berarti, simbol garang dan kemenangan.

Tentu saja, hal itu menyulut api kebanggaan juga untuk para supporternya. Ribuan bahkan jutaan fans The Red Devils mendewakan tim yang sekarang ini di asuh oleh Sir Alex “Fergy” Ferguson. Layaknya industri perdagangan. Simbol The Red Devils ibarat racun ular yang cepat menjalar, dan menjadi satu produk yang meraup banyak keuntungan. Mulai dari T-shirt bernamakan para pemain, souvenir, pin, tas, sepatu, sampai embel-embel souvenir lainnya diproduksi dan diperjualbelikan di berbagai tempat.

Honda GL-PRO 1993
Photo by Ramdan Kurniawan 
Tak ayal,  hal itu pun menjadi toksin sekaligus obat penenang bagi Budi, selaku The Red Devils Maniac Fans. Julukan tersebut  memang pantas disandang oleh pria berperawakan sedang, kelahiran empat puluh lima tahun silam ini. Bagaimana tidak, Budi yang kesehariannya berkutat menggeluti hobi motor. Menggabungkan konsep Street tracker kuda besinya, dengan lambang tim sepakbola dari negeri Inggris Manchester United FC. Terbukti tampilan motornya, dirombak dengan graphis Setan merah dan tipikal ornament trisula yang melambangkan kesan garang dan kemenangan.

Ketika ditanya, asal mula konsep graphis simbol setan merah yang diterapkan pada motornya. Sontak Budi menjawab, “Kalah atau menang, saya tetap dukung Setan Merah”. Tak lama kemudian, ia pun menuturkan. Hal itu, memang terinspirasi dari ketertarikannya terhadap MU FC dan sebagai wujud fans maniac Budi terhadap si Setan Merah. Mengusung Konsep street tracker yang lebih menonjolkan bagian mesin tampak garang. Bagian rangka keseluruhan mengalami pemotongan, ditambah dengan gantungan step yang lebih lebar. Sehingga bentuk bodi motor pun tampak kekar.

Agar kenyamanan lebih terasa, bagian suspensi shok depan dipasang dengan shock bawaan motor Honda Tiger dan shock belakang memakai label Yoshimura. Aplikasi gas buang model supertrapp pun Budi pasang, agar tongkrongan terlihat lebih garang. Dibagian roda, Budi mencaplok ban depan merek FDR 110/70 (17”) dan belakang berlabel Batlax 130/70 (17”) untuk menambah bentuk kaki kuda besinya tampak gahar. Tak luput, bagian pengereman pun ia perhatikan. Cakram depan Mio berbentuk desain piringan yang tampak sangar, dipadu dengan tromol bawaan Yamaha Scorpio. Menambah redaman mesin lebih responsif. Bongkar pasang yang menelan biaya sebesar enam juta ini, sangat sesuai dengan keinginan pria yang berprofesi kontraktor tersebut. “Mengenai perubahan ke depan bore up akan saya lakukan nanti. Mesin dinaikan jadi 200 CC” tambah pria beranak empat ini. Hasilnya, wujud Setan merah pada motor Honda GL-Pro pun, terlihat garang dan kekar. Well, Concillo et Labore. Salute for K’yre Matt Busby kai The di’avoloi reds mani ‘akos.  written by Ramdan Kurniawan

Tidak ada komentar: