Rabu, 28 Juli 2010

HADIAH UNTUK RASYA


MINI TRACKER IDAMAN

Honda Grand Tahun 1996
Photo by Ramdan Kurniawan
Kasih sayang Ayah selalu tercurah, demi memperhatikan buah hatinya. Satu hal yang lumrah, jika perhatian dan kepedulian sang Ayah diwujudkan dengan pemberian support ataupun materi. Hal itu tercermin, bagi pribadi Erwin yang peduli terhadap buah hatinya. Hanya dengan bermodalkan seongok besi tua mesin Honda Grand tahun 1996. Erwin Berniat menghadiahkan sebuah minitracker yang lama ia impikan, bagi anaknya Rasya. Untuk menyulap mesin tersebut menjadi sebuah minitracker, Ia pun mempercayakan Iyus salah seorang Builder sekaligus punggawa bengkel Born Kill Customz yang telah lama malang melintang di dunia Modifikasi.

Ide tersebut memang diakui Erwin, akibat ketertarikannya melihat beberapa majalah dari Negeri Matahari. Dengan konsep tracker, ala pembalap motor jaman dulu. Dipadu dengan bentuk mini yang disesuaikan dengan postur sang Anak. hasilnya, Iyus pun mampu menyulap sebuah minitracker unik dan mantap. “proses awal perakitan rangka, dibuat dari nol. Erwin hanya membawa mesin saja, Jadi pembuatannya pun agak sulit”, ucap Iyus serius. Namun, hanya dengan proses pengerjaan yang memakan waktu sebulan dan menguras kocek kurang lebih berkisar 5-6 jutaan. Minitracker untuk Rasya pun selesai dikerjakan.

“Konsep awal, memang saya sendiri yang pengen. Tapi, untuk konsep keseluruhan. Kang Iyus lah yang mengembangkannya”, ujar pria kelahiran tiga puluh tahun silam tersebut. Peredam kejut bagian depan bawaan dari motor GL-100, serta dicaplok dengan lampu sein langsiran  Variasi Harley Davidson. Memang sengaja Iyus aplikasikan, agar tampilan depan terlihat kokoh dan gagah. Sedangkan, stang model  U Bar, Foglamp Variasi dan posisi keseluruhan rangka yang agak rebah, sengaja dibuat untuk memberikan kesan Psychodelic Chopper ala SoKal, South California. Pada bagian kaki-kaki, velg depan dan belakang Minimoto ukuran 12/185 pun menjadi pijakan si minitracker agar tampak terlihat gahar.

Honda Grand Tahun 1996
Photo by Ramdan Kurniawan
Coba Bikes tengok pada bagian tangkinya. Tangki mini handmade yang dibuat secara apik oleh Iyus, ternyata hanya berkapastias full satu setengah liter. “Cukup untuk perjalanan Bandung – Jakarta hahahah. Tapi banyak berhentinya “, canda pria berperawakan gembot tersebut. Agar tampilan tangki yang dibalut dengan konsep graphis tegas cosmic minimalis ini, tampak sempurna. Tutup tangki crown custom langsiran Born Kill Customz pun menjadi pilihan. Alih-alih dapur pacu pun tak banyak Iyus ubah. Sebagai wujud pemberian yang tak ternilai harganya.Tentu saja, Graphis Jok single seater menghiasi nama sang buah hati si pemilik.

Soal pengereman. “Pilihan Cakram depan bawaan Honda Supra, memang dirasa sangat mumpuni” celetuk Iyus mantap. Label Yoshimura pada bagian peredam kejut bagian belakang dan Swing arm bawaan Mini moto. Tentu saja, mampu memberikan fleksibilitas kenyamanan ketika dikendarai.  Pada bagian buritan. Knalpot Chili pepper jadi pilihan tepat, sebagai piranti gas buang yang bersuara lantang.

Alhasil, tampilan dan tongkrongan Mini tracker milik anak berumur dua setengah tahun ini pun. Terlihat mantap dan maksimal.  Soal perubahan ke depan, Erwin berencana untuk memoles finishing chrome pada bagian knalpot dan mesin. Serta menambah beberapa aksesoris, agar tampilan finishing touch minitracker terlihat lebih sempurna.   

Takjub bukan?, perhatian dan kasih sayang sang Ayah bagi buat hatinya. Namun, perlu Bikes ingat kembali. Seseorang bukan menilai dari pemberian, akan tetapi dari perhatiannya.

Tidak ada komentar: