Sabtu, 15 Oktober 2011

SENSASI PERFORMA DAN DURABILITAS

SPECIAL ENGINE KAWASAKI ZX6R
Bicara review tampilan dan adopsi perfoma yang ditawarkan, sudah jelas dikupas tuntas pada rubrik review produk ZX6R pada halaman sebelumnya. Nah, saat Tim penasaran dan tertarik ingin mencicipi akselerasi yang dihadirkannya. Ternyata, first riding impression yang dirasakan, hasilnya sesumbar dengan kemampuan besutan yang digelontorkan si ZX6R tersebut.

Saat mesin dinyalakan dan starter dalam posisi on, suara halus berkarakter mesin khas inline 4 lansung keluar terdengar dari piranti gas buang model undertail exhaust khas Kawasaki ZX6R. Alhasil, saat gas diplintir secara spontan di atas rpm 600, teriakan dan raungan si supersport ini pun begitu terdengar dahsyat menggema.

 
Bertempat di area tes ride Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera) bilangan jalan Surapati, Bandung. Secara kasat mata proporsi tinggi tubuh sang rider, memang cukup ideal jika dibandingkan dengan mayoritas masyarakat Indonesia. 
Dengan posisi sigap naik di atas jok, berikut kedua kaki menapak pas secara sempurna, sang rider pun mengawali hentakan pertama, di putaran awal dengan sangat halus. Saat menembus 140 di transmisi gigi 2, kecepatan malah langsung diplintir slowdown perlahan. Maklum, track yang ditawarkan terlalu pendek dan kurang mumpuni.

“Memasuki kecepatan 80km/jam seperti yang pernah saya lakukan di perjalanan dari Bandung menuju Cirebon saja, handling dan akselerasi yang dirasakan jelas sangat mantap dan powerfull”, ungkap Sakti, selaku the first user Supersport Kawasaki ZX6R di Jawa Barat tersebut.

Nah, guna meminimalisir adanya efek engine break, serta didukung area track yang cukup terbatas saat memuntahkan power. Alhasil, saat memasuki gigi 3, spontan saja gas ditutup sang rider untuk menurunkan deselerasi.
 
Namun, sesumbar bunyi raungan yang digelontorkan mesin dengan power mencapai 87,5 KW (119PS)/12,500 rpm ini.  Tetap saja, gemeretak bunyi transmisi persneling membuat penasaran adrenalin sang rider untuk memecut kehebatannya. Tapi apa daya, Putaran mesin hanya mencapai 12.000 rpm saja, lantas rider pun mengurungkan niatnya.

“Secara garis besar, bentuk dimensi keseluruhan bobot berat digabung dengan kekarnya si kuda besi ZX6R, sekilas jika ditilik lebih terasa compromized design”, mantap Sakti selaku owner motor sekaligus enterpreuneurship di bidang kontraktor tersebut. Bahkan Sakti pun menambahkan, bahwa bentuk kaki-kaki yang mengadopsi ban depan berukuran 120/65-ZR17 serta Ban Belakang berukuran 180/55-ZR17, dirasa jelas tampil kokoh dan begitu mantap.

Panel instrumen Indikator rpm yang mulai terbaca dari angka 4.000 memang sangat efektif.  Terhitung saat gas spontan diplintir, Mesin berkapasitas bersih 599cc dengan mengadopsi tipe engine 4-Stroke, DOHC, 4 Valve silinder, berikut berteknologi injeksi tersebut. Jelas menjadi ketangguhan utama power si ZX6R secara sigap dalam merespon setiap besutan.

Nah, keunggulan lainnya tampil pada bagian fitur shiftlight yang bisa disetting oleh sang rider. Dimana fitur tersebut mampu mengatur batas putaran mesin, dengan list marked patokan berwarna merah yang bisa direset ulang sesuai kebutuhan si rider. Tak lain, lebih berfungsi mengontrol dan membatasi si rider saat memuntahkan power secara penuh. Wieww, Canggih kan Bro..!! (Naskah : Ramdan)

Tidak ada komentar: